Terhitung sudah 10 tahun setelah film ini diputar dan sampai
sekarang masih menjadi pilihan untuk admin sendiri untuk menontonnya kembali.
Untuk admin sendiri sudah berulang kali menonton film yang satu ini. Merupakan
salah satu rekomendasi film Jepang yang mampu membuat hati tergerak. Berikut
ini Review dan Sinopsisnya.
YUI as Kaoru Amane
Takashi Tsukamoto as Kojirou Fujishiro
Kuniko Asagi as Yuki Amane (Ibu Kaoru)
Goro Kishitani as Ken Amane (Ayah Kaoru)
Airi Toyama as Misaki Matsumoto (Sahabat Kaoru)
Takashi Tsukamoto as Kojirou Fujishiro
Kuniko Asagi as Yuki Amane (Ibu Kaoru)
Goro Kishitani as Ken Amane (Ayah Kaoru)
Airi Toyama as Misaki Matsumoto (Sahabat Kaoru)
Film ini menceritakan Seorang
gadis bernama Kaoru Amane (Yui) yang menderita Xeroderma Pigmentosum atau XP
(Sejenis penyakit alergi yang penderitanya tidak boleh terkena matahari) yang
mengharuskannya hidup dengan cara berbeda dengan orang lain. Dia hanya
bisa beratifitas dan keluar di malam
hari untuk bernyanyi di jalan. Namun semangatnya untuk hidup terus ada berkat
bantuan orang tuanya.
Suatu hari ia melihat seorang pria
yang bernama Kojirou Fujishiro (Takashi Tsukamoto) dari jendela kamarnya yang
sudah diberi plastik UV untuk menghindarinya dari sinar matahari. Ia selalu
melihat Fujishiro dari jendelanya saat Fujishiro pergi sekolah dan dari sanalah
muncul rasa suka terhadap Fujishiro.
Suatu malam saat Kaoru menyanyi
di jalan ditemani Misaki Matsumoto, ia melihat Fujishiro di depannya dan
kemudian mengejarnya. Lalu Kaoru mengenalkan diri dengan cara yang tidak biasa
dan membuat Fujishiro bingung. Karena sebelumnya Kaoru belum pernah sekalipun
berbicara dengan seorang laki-laki setelah setelah SD. Lalu sahabatnya mengajak
Kaoru untuk pulang dan kembali ke rumahnya.
Setelah itu semua Kaoru sedikit
kesal kepada sahabatnya Matsumoto. Namun Matsumoto memberikan sebuah ide kepada Kaoru untuk bisa
melihat Fujishiro. Ia merekam semua aktifitas yang dilakukan oleh Fujishiro.
Setelah itu, Kaoru menoton video kehidupan Fujishiro yang diambil oleh
Matsumoto.
Hingga suatu hari saat dia sedang
duduk di halte dimana ia sering melihat Fujishiro, Fujishiro datang dan
menyapanya. Perlahan mereka mulai akrab dan Kaoru meminta Fujishiro untuk
datang melihat penampilannya di jalan. Singkatnya Fujishiro pun mengajak Kaoru
untuk mengunjungi beberpa tempat seperti taman hiburan, game zone, dan tempat
lainnya.
Kaoru merasa sangat senang dan karena bisa menikmati suasana yang
belum pernah ia rasakan sebelumnya. Kemudian mereka berjalan di sebuah
persimpangan dan disanalah Kaoru bernyanyi. Nyanyian Kaoru, menarik banyak
pejalan kaki untuk menyaksikan
penampilannya hingga artis jalanan pun ikut bergabung bersama Yui. Kaoru merasa
sangat bahagia karena bisa peri dengan orang yang dia suka ke berbagai tempat
yang belum pernah ia kunjungi dan berakhir di sebuah pantai dan dan kemudian
Fujishiro memberitahukan hobbynya yang suka Surfing.
Kaoru yang mendengar itu,
mendadak diam, dia berpikir bahwa cowok yang dia sayangi mempunyai hobby
bermain surfing, tentunya ini adalah kegiatan di siang hari dan di hari yang
panas. Kaoru pun berpikir dalam hati dia tidak akan bisa ikut menikmati hobby
dari cowok yang disukainya. Kaoru pun pergi meninggalkan Kouji tanpa
memberitahukan sebabnya. Kaoru terus berlari berpacu dengan waktu terbitnya
sang fajar, Kouji hanya bisa mengejar tanpa tahu apa-apa kenapa Kaoru pergi meninggalkannya.
Adegan ini cukup seru, mengingat Kaoru harus berpacu dengan terbitnya sinar
matahari. Sayang, ketika sinar matahari tepat bersinar, Kaoru tepat berada di
pintu masuk rumahnya, meski berhasil masuk ke dalam rumah, namun Kaoru sempat
terkena sinar matahari, akibatnya Kaoru mengalami peradangan kulit. Untunglah
kedua orang tua Kaoru membawanya ke dokter hingga penyakit Kaoru tidak menjadi
parah. Semenjak peristiwa itu Kaoru mencoba melupakan hubungannya dengan Kouji.
Kouji yang sampai detik itu tidak tahu apa-apa, akhirnya mendapat penjelasan dari Misaki mengenai keadaan Kaoru sebenarnya (Kouji pun terkejut).
Hingga suatu hari Ken Amane, sang ayah dan Yuki Amane, sang ibu mengetahui bahwa sang anak ternyata sedang jatuh cinta dan mempunyai seorang kekasih. Kemudian sang ayah mencoba berbicara dengan Kouji menanyakan hubungan mereka, dan merestuinya, dan mencoba mengatur pertemuan kembali dengan Kaoru.
Kouji ingin memberi kejutan utk Kaoru (memasukkan Kaoru ke dapur rekaman). Kouji menjual papan selancarnya dan kerja part-time buat nyari uang 200,000 Yen untuk memasukkan Kaoru ke dapur rekaman (saking cinta sama suaranya Kaoru). Namun seiring berjalannya waktu kesehatan Kaoru makin memburuk.
Kouji yang sampai detik itu tidak tahu apa-apa, akhirnya mendapat penjelasan dari Misaki mengenai keadaan Kaoru sebenarnya (Kouji pun terkejut).
Hingga suatu hari Ken Amane, sang ayah dan Yuki Amane, sang ibu mengetahui bahwa sang anak ternyata sedang jatuh cinta dan mempunyai seorang kekasih. Kemudian sang ayah mencoba berbicara dengan Kouji menanyakan hubungan mereka, dan merestuinya, dan mencoba mengatur pertemuan kembali dengan Kaoru.
Kouji ingin memberi kejutan utk Kaoru (memasukkan Kaoru ke dapur rekaman). Kouji menjual papan selancarnya dan kerja part-time buat nyari uang 200,000 Yen untuk memasukkan Kaoru ke dapur rekaman (saking cinta sama suaranya Kaoru). Namun seiring berjalannya waktu kesehatan Kaoru makin memburuk.
Kaoru begitu tegar dan ikhlas akan penyakit yang diidapnya. ketika Kaoru mencoba menikmati hobby Kouji, yaitu menonton Kouji surfing di pantai, tentu saja Kaoru dalam pakaian khusus dan ternyata pakaian itu sedikit bermasalah hingga mengakibatkan Kaoru kepanasan, dan dengan tetap tegar Kaoru mencoba menahan panas yang ada dan berusaha tersenyum didepan Kouji.
Endingnya sedih (sedih ato bahagia yah.. hemm). Kojirou berhasil membuat Kaoru masuk ke dapur rekaman dan mengeluarkan debut serta terkenal di mana-mana. Tapi... itu semua terjadi waktu Kaoru udah meninggal. Endingnya bener-bener sedih, apalagi waktu Kojirou, Misaki, dan orang tuanya Kaoru dengerin Kaoru nyanyi Goodbye Days. Selain menyentuh ceritanya, setiap scene di film ini disisipi oleh nyanyian-nyanyian YUI seperti It's Happy Line dan Goodbye Days. Keren sekali, walaupun pada akhirnya sad ending.
Screen Shoot Taiyou No Uta |
Bagi Admin sendiri sih, Film ini sangat direkomendasikan untuk kalian
yang sukan film dengan tema percintaan. Cinta disini menggambarkan semangat
yang lahir karena dukungan dari orang yang kita sayang dan mampu untuk berdiri
terus serta pantang menyerah.
0 komentar:
Posting Komentar